MOROWALI, Sulawesi Tengah - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Morowali membeberkan capaian kinerjanya tahun 2023, yang disampaikan dalam Press Release kepada sejumlah Wartawan diruang rapat BNNK Morowali, Jumat (22/12/2023).
Dalam pemaparannya disampaikan kinerja jangka pendek maupun jangka panjang terkait pelaksanaan tugas BNNK Morowali dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) kurang waktu dalam 1 tahun di 2023.
Baca juga:
Gawat, KPK Membuat Program Desa Antikorupsi
|
Pada kesempatan itu, Kepala BNNK Morowali, AKBP. Mulyadi SH, didampingi Kasubag Umum, Monginsidi Ali Arsyad, SKM, dan salah satu personilnya menyampaikan, BNNK Morowali terus meningkatkan upaya War On Drugs diberbagai bidang.
"Sesuai dengan Tagline yang digaungkan yaitu War On Drugs, Speed Up Never Let Up, BNNK Morowali terus melakukan percepatan atau ekselerasi dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika ( P4GN) tanpa kenal lelah dan pantang menyerah, " terang Kaban BNNK Morowali.
Lanjutnya, Dalam upaya War On Drugs BNNK Morowali konsisten mengusung empat strategi, dan adapun hasil Kinerja BNNK Morowali Periode Januari s/d Desember 2023 melalui Strategi Soft Power Approach, Hard Powe Approuch, Smart Power Approach dan Cooperation, " ujar AKBP. Mulyadi.
Kepala BNNK Morowali, AKBP Mulyadi mengatakan pada Strategi Soft Power Approach meliputi, bidang Pencegahan diantaranya melaksanakan kegiatan Fasilitas dan Pembinaan Pemdes melalui Program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba Berbasis Sumberdaya Pembangunan Desa, kegiatan ini merupakan kegiatan Prioritas Nasional BNN dalam tahun 2023 terdapat dua (2) Desa yang menjadi sasaran yaitu Desa EMEA dan Desa Bahonsuai kabupaten Morowali.
Dan untuk Bidang Rehabilitasi ada peningkatan upaya Pemulihan Pecandu Narkotika, sepanjang tahun 2023 sebanyak 31 Penyalahgunaan Narkotika yang direhabilitasi di Klinik BNNK Morowali dari 15 Target yang telah ditetapkan sementara Pasien Rawat jalan sebanyak 29 orang ( Laki - laki) dan dua orang perempuan.
Sementara untuk penindakan BNNK Morowali telah mengungkap 6 Kasus Tindak Pidana Narkotika dengan tersangka 8 Orang 6 Orang Pria dan 2 Orang Wanita. Dari 6 Pengungkapan Kasus tersebut BNN Kabupaten Morowali telah menyita NARKOTIKA Jenis Sabu seberat 49, 56 Gram dan Jenis Ganja Seberat 975, 05 Gram.
Dari 6 Kasus yang ditangani 7 tersangka Kasus telah P21 Sesuai Surat Kepala Kejaksaan Negeri Morowali dan Sudah Dikeluarkan juga Putusan Oleh Pengadilan Negeri Poso yang berkekuatan Hukum tetap (inkracht) sementara masih terdapat 2 tersangka yang masih dalam proses Sidik.
Satu langkah Maju yang dilakukan BNNK Morowali bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali adalah Rencana Pembangunan Balai Rehabilitasi Rawat Inap yang akan dimulai pada Bulan Maret 2024.
Dikatakan, AKBP Mulyadi bahwa hal ini membanggakan sebab Rehabilitasi ini merupakan satu - satunya Balai Rehabilitasi Narkotika yang ada di wilayah Sulawesi Tengah yang kedepannya akan menjadi rujukan pasien rehabilitasi dari berbagai daerah di Provinsi Sulawesi Tengah
Sementara, dalam penanganan terhadap peredaran narkotika, BNNK Morowali telah melakukan pemetaan wilayah Kerawanan diantaranya:
1.Kecamatan Bungku Tengah ( Matansala dan desa Bente)
2.Kecamatan Bungku Barat ( Ds.Topogaro, Ambunu dan Bahoe Rekoreko)
3.Kec.Bungku Timur (Ds.Bahomotefe dan Dampala)
4.Kec.Bungku Pesisir (Ds.Lafeu dan Laronai)
5.Kec.Bumi Raya (Ds.Bahonsuai dan Atananga)
6.Kec.Witapinda (Ds.Emea, Ungkaya dan Ds.Solonsa)
7.Kecamatan Bahodopi ( Ds.Bahodopi, Bahomakmur, Fatufia, Keurea dan Desa Labota)
Terakhir, Kepala BNNK Morowali AKBP Mulyadi menyampaikan apresiasi yang setinggi - tingginya kepada Pemda Morowali, Polres, Kodim 1311/ Morowali, Kejari serta instansi terkait termasuk Media/ Jurnalis Morowali telah bekerjasama dan bersinergi dengan BNNK Morowali.
(PATAR JS)