MOROWALI, Sulawesi Tengah - Kasus Dugaan Cabul di PT BTIIG yang saat ini berproses hukum telah menghebohkan jagat raya khususnya masyarakat Morowali dengan adanya kabar bahwa pelapor H (18) security wanita selaku korban cabul mencabut laporannya.
Namun rupanya hal itu tidak akan menghentikan proses hukum yang sedang berjalan, meskipun ada permintaan mencabut laporan dari pelapor/korban cabul inisial H (18), proses hukum akan tetap berlanjut.
"Benar ada surat permohonan mencabut laporan dari si korban, dan itu tidak bisa ditolak namanya saja bermohon. surat tersebut kita serahkan ke pimpinan (Kapolres) untuk mengambil keputusan, namun permohonan pencabutan laporan itu tidak akan menghentikan perkara proses hukum yang sedang berjalan, " terang Kasat Reskrim melalui PS. Kanit IV PPA Polres Morowali Aipda Erwin Ibrahim saat diwawancara sejumlah awak media di ruang kerjanya, Rabu (24/08/2023).
Diterangkan Erwin bahwa permohonan cabut laporan adalah hak terlapor tetapi tidak ujuk-ujuk langsung dikabulkan karena ada proses dan pertimbangan hukum. Apalagi saat ini terduga pelaku cabul inisial MK Manager Security PT BTIIG sudah berstatus Tersangka (Tsk) maka proses hukum harus terus berlanjut.
Bahkan, kata Erwin surat panggilan kepada tersangka untuk diperiksa hari Jum'at (25/08/2023) sudah dilayangkan dan selanjutnya bakal ditahan. Jika nanti tersangka tidak mengindahkannya akan dilayangkan kembali surat kedua dan berikutnya bakal dilakukan panggilan paksa dan dilakukan penahanan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca juga:
Gugatan Mahasiswa UKI Ditolak oleh MK
|
"Kemarin (Selasa 22/08/2023), surat panggilan kita sudah titipkan langsung sama pengacaranya dan menyatakan siap menghadirkan tersangka untuk diperiksa hari Jum'at ini, kita tunggu aja perkembangan selanjutnya, " pungkas Erwin mantap.
Saat ditanyakan awak media soal adanya kembali Laporan Polisi (LP) dari salah satu korban lain yakni Y (31), PS. Kanit IV PPA Polres Morowali Aipda Erwin Ibrahim menyatakan belum bisa pelapor membuat LP baru karena perkara yang sama masih berproses hukum di Polres Morowali.
"Kalau soal LP baru dari pelapor Y belum bisa karena kasus yang sama masih sementara berlanjut dan berjalan proses hukumnya, mesti pelapor H sudah mengajukan permohonan mencabut laporannya. Sebab, mencabut laporan tidak akan menghilangkan perkara tersebut karena ada perkara lain didalamnya yakni perkara Y selaku korban juga dalam kasus ini. Ditambah lagi, kasus ini sudah di atensi publik. itulah yang menjadi pertimbangan pihak penyidik PPA Polres Morowali sehingga perkara ini harus tetap berlanjut, " pungkas penyidik senior di PPA Polres Morowali itu.
Baca juga:
Catatan Akhir Tahun KPK Menyongsong 2022
|
Sejak awal kasus ini bergulir, Kapolres Morowali AKBP Suprianto SIK MH, sudah menyatakan dengan tegas akan melakukan proses hukum secara profesional tanpa melihat latar belakang pelapor ataupun terlapor karena sudah menjadi komitmennya akan menegakkan hukum di Bumi Tepe Asa Moroso sejak dirinya dilantik menjadi 01 di jajaran Polres Morowali.
"Kasus ini akan kami proses hukum secara profesional, tanpa melihat latar belakang terduga pelaku. Jika bukti-bukti terpenuhi, maka prosesnya akan ditingkatkan ke tahap berikutnya dan terduga pelaku harus menjalani proses hukumnya, " pungkas Suprianto perwira polisi yang dikenal low profil itu saat diwawancara sejumlah awak media beberapa waktu lalu.
Baca juga:
Gawat, KPK Membuat Program Desa Antikorupsi
|
(PATAR JS)