PT GNI Kembali Makan Korban 1 Tewas Lainnya Luka Parah, Peran Pemerintah Disorot 

    PT GNI Kembali Makan Korban 1 Tewas Lainnya Luka Parah, Peran Pemerintah Disorot 
    Tampak korban lainnya mengalami luka parah sedang dalam perawatan

    MORUT, Sulawesi Tengah - PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) kembali makan korban, akibat Insiden kecelakaan kerja menyebabkan 1 pekerja tewas dan korbannya lainnya diperkirakan 7 orang mengalami luka-luka parah.

    Peristiwa kecelakaan kerja tersebut terjadi di fasilitas grinding smelter 1, Senin pagi (26/6/2023) di pabrik smelter PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) yang berlokasi di Desa Bunta, Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

    Atas hal itu, Wakil Ketua DPRD Morowali Utara, Muhammad Safri menyoroti perusahaan tambang nikel itu. Ia sangat menyayangkan insiden kecelakaan kerja yang terjadi di lokasi pabrik smelter PT GNI. Safri bahkan mengecam pihak PT GNI yang tidak pernah mau belajar dari kesalahan dan terkesan membiarkan kejadian serupa terulang kembali.

    "Insiden ini sangat kita sesalkan, kecelakaan kerja di PT GNI terus terjadi dari waktu ke waktu. Mereka sepertinya tidak mau belajar dari kesalahan dan membiarkan peristiwa serupa terulang kembali. membiarkan nyawa manusia melayang tanpa ada upaya untuk menghentikannya, ini konyol namanya, " tegasnya.

    Ketua DPC PKB Morowali Utara ini menilai PT GNI menutup mata dan sudah tidak mengindahkan lagi aturan main yang berlaku. Hilangnya nyawa para pekerja kata Safri, mereka anggap sebagai hal yang biasa.

    "Perusahaan tersebut sudah menutup mata, banyak aturan pemerintah yang tidak lagi dijalankan sesuai ketentuan. Nyawa pekerja melayang mereka anggap sebagai hal biasa, mereka mengira cukup dengan memberikan santunan atau memberikan tali asih ke panti asuhan maka persoalan mereka anggap selesai, " ujarnya.  

    Selain itu, Safri juga menyoroti peran pemerintah yang terkesan tidak serius menangani persoalan-persoalan yang ada di PT GNI. Bahkan, pemerintah terkesan tidak berani mengusik PT GNI lantaran perusahaan tersebut berasal dari negeri Tiongkok serta masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

    "Perintah juga terkesan tidak serius menangani masalah-masalah yang terjadi di PT GNI. Sudah banyak korban berjatuhan namun tidak ada langkah nyata yang dihasilkan. Jangan karena PT GNI adalah bagian dari proyek strategis nasional (PSN) dan perusahaan tersebut berasal dari Tiongkok sehingga pemerintah tidak punya nyali untuk menertibkannya, " pungkas Safri kepada media online Kompas tv.

    Menanggapi hal tersebut, PT GNI menyampaikan rasa belasungkawa/turut berdukacita yang mendalam atas kejadian yang menimpa korban dan juga kepada keluarga korban yang ditinggalkan agar sabar dan tabah menghadapinya.

    "Kami turut berduka cita atas kejadian yang menimpa korban dan menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban yang ditinggalkan, " ungkap Head of Corporate Communication Mellysa Tanoyo dalam keterangan tertulis resmi pada Selasa, 27 Juni 2023.

    Mellysa menyatakan bahwa pihak perusahaan berkomitmen untuk memberikan prioritas penanganan kepada korban dalam kejadian tersebut. Ia memastikan perusahaan telah melakukan pemenuhan hak-hak korban sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain itu, perusahaan juga memberikan pendampingan bagi korban dan keluarga korban.

    “Perusahaan mengutamakan dan menaruh perhatian penuh atas penanganan korban dalam peristiwa tersebut. Kami memastikan korban luka akan mendapatkan perawatan dan pengobatan yang sesuai, serta memenuhi hak-hak yang semestinya diterima korban sesuai dengan jaminan ketenagakerjaannya.” terangnya.

    PT GNI sedang melakukan investigasi guna mengetahui penyebab utama dari kejadian tersebut. Perusahaan telah menyampaikan laporan awal kejadian kepada instansi ketenagakerjaan terkait dan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam penanganan kejadian ini.

    Lebih lanjut, Mellysa menekankan bahwa PT GNI akan terus melibatkan seluruh pihak di perusahaan untuk meningkatkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) guna menciptakan lingkungan kerja yang optimal dan kondusif. Hal ini dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

    "Ini adalah komitmen perusahaan untuk memastikan keamanan dan keselamatan seluruh karyawan yang bekerja di PT GNI, serta upaya kami agar peristiwa memilukan seperti ini tidak terulang kembali, " pungkas Mellysa dalam keterangan rilis yang diterima media ini, Selasa malam (27/06/2023).

    (PATAR JS)

    morowali sulawesi tengah-
    Patar Jup Jun

    Patar Jup Jun

    Artikel Sebelumnya

    Satreskrim Polres Morowali Berhasil Tangkap...

    Artikel Berikutnya

    PT Fadlan Mulia Jaya Mengucapkan Selamat...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Hidayat Kampai: Nepo Baby, Privilege yang Jadi Tumpuan Kebijakan Publik?
    Polri Lakukan Asistensi ke Polda Jateng 
    Pemerintah Indonesia Berhasil Menaikkan Pajak dan Menurunkan Subsidi, Menteri Keuangan Terbaiknya di Mana?
    Bimbingan Teknis Penyuluhan dan Pemberdayaan Petani di Lampung, Tingkatkan Pemahaman Digital dan Pendanaan Usaha

    Ikuti Kami